Halaman

Selasa, 12 Januari 2016

Cara Pindah KTP Daerah dan Membuat KTP DKI Jakarta



Alhamdulillah, setelah hidup sekian lama di Jakarta, akhirnya Akang punya KTP DKI Jakarta. Dari sejak mulai punya KTP sampai sekarang, alamat KTP saya memang tidak pernah berubah, jadi ini pertama kalinya punya KTP dengan alamat yang berbeda.

Tadinya tidak terlalu ngebet punya KTP Jakarta, maklum awalnya, tidak punya rencana untuk tinggal di Jakarta terlalu lama, karena bagi orang yang terbiasa di daerah seperti saya, kota Jakarta dengan polusi yang tinggi, kemacetan yang luar biasa, dll, Jakarta bukan kota yang layak untuk ditinggali.

Namun seiring berjalannya waktu, hidup di Jakarta memang memiliki kelebihan dibanding kota lain. Di samping itu, tinggal di Jakarta tanpa memiliki KTP Jakarta agak riskan dan agak merepotkan. Misalnya kalau beli kendaraan gabisa beli di sini jika masih berKTP daerah karena STNK dan BPKB kan harus berdasarkan KTP.

Akhirnya Akang memutuskan untuk pindah KTP dari daerah dan membuat KTP Jakarta. Mungkin sudah banyak yang membahas mengenai pembuatan KTP Jakarta di internet. Awalnya, saya juga dapat googling, namun ternyata pengalaman orang berbeda2. Ya agak aneh ya, bikin dokumen yang sama tapi perlakuan berbeda2. Tapi yaaaa itulah Indonesia.

Dulu, berdasarkan pengalaman orang2 di internet, pembuatan KTP Jakarta memang TIDAK SEMUDAH kalau bikin KTP di daerah. Maklum, katanya karena untuk mencegah pendatang yang tidak jelas maka pembuatan KTP di Jakarta sangat ketat. Syarat2 yang dirasakan berat waktu itu adalah

1. Harus bikin Surat Keterangan Baik alias Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
- Persyaratan ini dirasa sangat berat bagi saya, bukan karena saya pernah berurusan dengan hukum lho, hehehe, tapi karena pembuatan SKCK itu tidak bisa diwakilkan, dan prosesnya juga tidak mudah. Proses mulai dari RT, RW, Kecamatan, Polsek, baru ke Polres, tentu akan menyita waktu, sementara saya tidak mungkin minta ijin lama2 ke kantor.

2. Pemohon KTP harus menunggu 6 bulan dari pengajuan, jika kurang dari itu maka dirasa belum layak disebut penghuni Jakarta, ini sesuai Perda yang dikeluarkan Gubernur terdahulu memang begitu. Ini juga memberatkan, menunggu setengah tahun adalah penantian yang melelahkan, seperti orang yg ngebet mau pengantenan tp sm mertua disuruh tunda segitu lama hahaha

2 hal di atas itulah yang membuat Akang malas  bikin KTP Jakarta.

Namun karena terdesak kondisi, maka kemarin2 itu akhirnya bertekad untuk mengajukan saja pembuatan KTP Jakarta. Dan ternyata 2 hal di atas itu SUDAH TIDAK DIPERLUKAN LAGI!!!!

Jadi, singkat cerita, inilah proses pindah KTP dari daerah ke DKI Jakarta, dalam hal ini saya pindah KTP dari kabupaten Garut Jawa Barat ke Lenteng Agung Jakarta Selatan

A. Proses di daerah asal

  1. Datang ke kelurahan dan memberitahukan bahwa akan mengajukan pindah. Biasanya akan diminta informasi daerah tujuan : alamat, rt /rw, kabupaten/kota. & provinsi yang dituju
  2. Datang ke Dinas Kependudukan & minta dibuatkan surat pindah. Surat pindah ini dikeluarkan dari Dinas Kependudukan Kabupaten. Utk yg ini, karena sibuk, Akang minta bantuan orang kelurahan untuk mengurusnya sehingga keluar surat pindah sekaligus dikirimkan berkas2 kependudukan kita untuk nanti diserahkan ke daerah tujuan. Biaya gratis! Saya cuma ganti ongkos yg ngurus kasian lah dan hitung2 saya bolak balik Garut-Jakarta, jadi saya kasih ganti BBM Rp 150 ribu. Dan adik saya mengirimkan berkas2 itu lewat TIKI ke Jakarta



B, Proses di daerah tujuan (Lenteng Agung)
1. Menemui RT untuk dibuatkan surat pengantar dari RT dan RW. Biaya gratis!
2. Datang ke Kelurahan Lenteng Agung dengan membawa berkas2:

  • Fotocopy KTP dan KK yg lama
  • Surat Pengantar RT/RW
  • Surat Pindah dari daerah asal
  • Berkas kependudukan dari daerah asal (berkas yang dimaksud adalah lembaran data diri saya, istri, dan anak saya. Jadi masing2 kita itu ada datanya lho di kependudukan, berupa lembaran yg ada NIK)
  • Fotocopy KTP/KK TETANGGA! Ini lho yg kemarin tidak dicantumkan di syarat2 yg dipajang di tembok kelurahan, tapi ternyata memang dibutuhkan. Tujuannya logis sih, bahwa kehadiran kita utk tinggal di daerah itu diketahui / dikenali oleh tetangga

Jangan lupa berkas2 di atas difotokopi rangkap 2. 1 untuk kita 1 lagi untuk diserahkan ke Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) Jakarta Selatan

3. Kita disuruh datang ke Dukcapil untuk menyerahkan berkas-berkas di point 2. Di Dukcapil ini data2 saya dimasukkan ke data mereka. Kantor Dukcapil Jakarta Selatan ada di Jl.Radio Dalam V Jakarta Selatan. Di Dukcapil tidak lama kok, dan sudah pake sistem antrian dengan komputer seperti layaknya di bank. Begitu dipanggil, saya serahkan 1 bundel berkas. Dan di 1 bundel copiannya, akan dicantumkan tanggal berapa saya harus ke kelurahan Lenteng Agung. Waktu itu saya dijadwalkan 2 minggu kemudian untuk datang kembali ke kelurahan untuk diambil fotonya sekaligus sidik jari.

4. Dua minggu setelah penyerahan berkas, saya datang ke kelurahan, dan dilakukan pengambilan foto, tandatangan, dan cap jari. Dan saya diberikan 2 lembar, salah satu di antaranya adalah lembar permintaan pencetakan KTP.

5, Tinggal pencetakan KTP, kalau mau ngambil di kelurahan, maka diminta menunggu 3 minggu karena kelurahan akan mengajukan pencetakan berbarengan dengan orang lain. Tapi kalau mau cepat, bisa langsung datang ke kantor Walikota Jakarta Selatan. Bisa langsung jadi hanya dalam 1 hari yang penting mau ngantri

6. Krn saya tidak punya waktu ke Walikota, akhirnya nunggu dari kelurahan saja. Dan Alhamdulillah, sudah kelar, KTPnya langsung elektronik! dan SEUMUR HIDUP! Pembuatan KTP GRATIS!

Begitulah kira2 proses pembuatan KTP yang saya alami. Agak ribet ya? yaaaa,.... gmn ya, ya begitu memang. Tapi saya merasa, sudah jauh lebih dipermudah daripada dulu. Kalau mau bikin KTP Jakarta Selatan jangan pake calo2an, mengurus sendiri lebih baik karena kita jadi yakin bahwa KTP yang kita peroleh bukan KTP aspal.

Mudah2an artikel ini bermanfaat....

Jumat, 17 Juli 2015

Hargailah Pembantu Rumah Tangga!!


Pembantu Rumah Tangga  (PRT) atau sekarang ini diistilahkan lebih halus dengan Asisten Rumah Tangga (ART) adalah profesi yang menurut Akang sangat unik dan aneh! Kenapa? karena profesi ini seringkali diremehkan bahkan direndahkan, padahal faktanya ini adalah profesi yang mulia dan sangat tinggi derajatnya.

Lho kenapa begitu?

Coba pikir dan cari, profesi apa yang tidak ada jam kerja bahkan mungkin tidak jelas hari liburnya?
Direktur? setinggi dan sesibuk direktur tetap ada jam kerja dan hari libur
Satpam? masih ada sistem shift
Dokter? ah dokter masih ada jam kerja dan sabtu minggu umumnya tidak buka praktek. Kalaupun dokter jaga, tetep saja ada liburnya'
Yang jelas, salah satu profesi yang hampir tidak mengenal jam istirahat dan hampir tidak ada hari libur adalah profesi pembantu.

Mungkin ada yang membantah, "ah enggak juga Kang, pembantu ada juga yang dikasi hari libur". Ya memang, mgk ada, tapi pertanyaan lanjutan, profesi apa yang sehari semalam si pekerja harus ada di tempat kerja???

Profesi apapun pasti ada pulang ke rumah, tapi pembantu? Mereka 24 jam ada di rumah majikan, dan bukankah rumah majikan itu adalah tempat kerja??!

Maka bagi Akang, profesi pembantu rumah tangga (PRT) itu mulia karena beberapa alasan:

  1. Mereka meringankan bahkan menggantikan tugas ibu rumah tangga, sehingga berkat merekalah majikan dapat bekerja di kantor dengan tenang dan dapat terlayani kebutuhannya saat pulang
  2. Jam kerja mereka 1x24 jam per hari 7 hari per minggu!
  3. Mereka meninggalkan keluarga demi mengurus majikannya
  4. Mereka mengurus aset majikan berupa harta, termasuk harta yang paling berharga dari majikannya yaitu ANAK!
Dan masih banyak alasan kenapa mereka layak dimuliakan!

Anehnya, kok masih banyak orang yang merendahkan dan menyepelekan mereka. Dengan mata kepala sendiri, Akang sering lihat & mendengar hal yang memprihatinkan seperti berikut:
  1. Gaji seringkali terlambat
  2. Makan seadanya, padahal menu majikan cukup mewah, bahkan pembantu hanya boleh makan di dapur itupun setelah majikan selesai makan!
  3. PRT disuruh tidur di lantai, bahkan di depan WC alasannya kamar sedikit, kamar yang kosong hanya untuk tamu
  4. Pembantu harus beli deterjen sendiri untuk nyuci
  5. Pembantu disuruh nungguin majikan yang pulang malam atau disuruh nungguin anaknya yang tidak tidur sampai larut malam, padahal si pembantu harus bangun subuh
  6. Pembantu diomelin tiap pagi, majikan (umumnya ibu rumah tangga), seringkali merasa ada yang kurang jika pagi-pagi tidak ngomelin pembantu. Nah yang seperti ini sepertinya sakit jiwa!
  7. Kalau bepergian, pakaian mereka dibedakan dengan majikan! Tdk sedikit majikan yg ingin membedakan status, karena liat PRT mukanya ndeso maka mereka mewajibkan PRT pake pakaian khusus agar orang dapat tahu itu PRT, bukan bagian dari keluarga majikan... innalillah. 
Akang kadang-kadang tidak habis pikir, kok masih banyak manusia yang tidak berperasaan kaya begitu! Tidakkah mereka punya otak, bahwa pembantu itu adalah manusia seperti kita??? Kita di dunia ini hidup hanya sebentar, kita dalam derajat seperti sekarang, bukan karena hebatnya kita, tapi semata2 itu semua hanya karena Allah menjadikan kita berperan sebagai majikan sementara peran mereka adalah pembantu! Dan bisa jadi di akhirat nanti semuanya kebalik! Mereka bisa jadi calon penghuni surga, sementara kita adalah penghuni neraka!

Mereka bukan manusia rendahan meskipun pendidikannya minim, jadi tidak layak kita rendahkan, atas jasa merekalah hidup kita terasa lebih ringan! Tidak pernah terpikirkah betapa beratnya jika kita harus mencuci baju sendiri? mesti memasak sendiri? mesti nyetrika sendiri? Tidak pernahkan berpikir, mereka meninggalkan keluarganya, meninggalkan suami, orang tua, bahkan buah hatinya sendiri untuk mengurus dan melayani kita????

Kalau kalian beralasan dapat berbuat semena-mena karena merasa telah memberikan gaji, tidak pernahkah berpikir harta yang kita punya itu cuma titipan??? Kita punya harta yg cukup banyak ini, itu jg krn ada andil dari mereka. Secapek-capeknya kita di kantor, pulang ke rumah segala terima beres! Dan gaji yang mereka terima, itu tidak sampai seperempat penghasilan yg kita dapatkan, padahal setengah hidup kita tergantung pada mereka????


Ada baiknya, dari sekarang kita sadar untuk mulai menghargai mereka.

  1. Perlakukanlah mereka dengan baik
  2. Berikan gaji tepat waktu, mereka orang kecil, pasti sangat bergantung pada gaji dari kita
  3. Berilah mereka makan dengan makanan yang layak, lebih baik kalau sama dengan apa yang kita makan
  4. Berikanlah tempat istirahat yang bagus, karena jika istirahat mereka berkualitas, mereka dapat melayani kita dengan kualitas yang bagus juga
  5. Berikan mereka libur, mungkin tidak setiap minggu tapi paling tidak, mereka dapat mencari hiburan sehingga tidak jenuh. Bagaimanapun, manusia akan merasa jenuh jika menghadapi lingkungan yang itu itu juga
  6. Jika ada keluarga dari luar kota, atau mereka kita ajak ke luar kota, berikanlah uang bonus tambahan. Kenapa? karena beban kerja mereka bertambah
  7. Jika larut malam mereka telah tertidur, sebaiknya hargai mereka dg tidak membangunkan untuk disuruh pekerjaan yang sebetulnya ringan dan gampang untuk dikerjakan sendiri seperti masak mie, bikin kopi, dll.
  8. Kalau mereka salah, ingatkan dengan baik, bukan dengan memaki-maki apalagi merendahkan. Bagaimanapun pendidikan mereka jauh lebih rendah dari kita, jadi wajar kalau banyak salahnya. Kalau mereka lebih pinter dari kita, tentu mereka tidak akan jadi pembantu!





Senin, 01 Desember 2014

Jangan Jual Karimun Estilo dengan Harga Murah!

  

  
 Suzuki Karimun Estilo.....  mendengar kata-kata itu maka yang terlintas adalah mobil mungil nan imut. Ya memang benar, semua orang sepakat dengan itu, namun jika ditanya suka atau tidak suka, ya tiap orang pasti punya pendapat yang berbeda dengan berbagai alasan.

Bagi yang suka:
- Karimun Estilo itu irit segala-galanya, irit bahan bakar & irit tempat
- Mudah manuver sehingga mudah dikemudikan, bahkan bagi orang yang baru belajar nyetir!
- Mudah perawatan
- Karena bentuknya yang imut, maka banyak digunakan kaum wanita, sehingga kalau di jalan raya lajunya pelan, biasanya orang memaklumi sehingga tidak banyak diklaksonin walaupun ada di jalur kanan

Bagi yang tidak suka
- Terlalu kecil
- Terlalu imut, kurang macho
- Kaya mobil mainan, sehingga kurang layak disebut mobil beneran (iya gitu?)
- Karimun Estilo mobil murah, jadi secara status sosial kurang bergengsi

Bagi saya, Karimun Estilo Merah Metalik yang saya punya, adalah mobil yang besar jasanya nganter saya kemana-mana. Dengan kondisi lalu lintas Jakarta yang macet, Estilo mampu selap selip di tengah kemacetan karena ukurannya yang mungil.

Sayang sekali, Suzuki menghentikan produksi Karimun Estilo sejak 2012. Entah karena secara bisnis tidak menguntungkan karena kurang peminat, atau karena ngiler ikut-ikutan program LCGC (program mobil murah pemerintah), Suzuki tega menyuntik mati Estilo.

Suzuki kemudian menghadilkan Karimun Wagon R dengna harga yang luar biasa murah, berkisar 70 - 110 juta dengan iklan yang cukup jor-joran. Kecewa, sedih, sekaligus ingin mencibit kebijakan ini. Kenapa?

Tadinya Akang fikir tu, Suzuki Wagon R akan lebih enak dipandang, lebih enerjik, lebih oke dibanding Estilo. Hal ini karena Estilo hadir utk menyempurnakan Karimun DX yang kotak itu, sehingga Estilo dibentuk bulat agar telihat dinamis dan futuristik. Namun, jujur saja, pengen muntah saat Wagon R dihadirkan, bentuknya kotak, dan egk jelas mau jadi apa?? Gak percaya? kalau dilihat dari depan.. lumayan, dilihat dari belakang... lumayan, tapi coba lihat dari depan kanan atau belakang kanan, antara betuk depan dan belakang GAK NYAMBUNG!

Maaf bagi perancang Suzuki Wagon R yang baca blog ini, rancangan Anda benar-benar gak jelas! Gagal banget!

Kalau memang Estilo ga laku (saya gak percaya ini), maka harusnya Suzuki lebih smart lagi dengan membuat penggantinya yang sepadan. Ini mah kagak! Wagon R adalah langkah mundur Suzuki! Nah, Estilo yang bentuknya bagus saja gak laku, apalagi Wagon R.

Kalau saya jadi manager Suzuki,  saya pasti akan pertahankan Estilo dan membuatnya lebih gaya & lebih dinamis, bukan malah balik lagi ke bentuk kotak!

Akibat dirilisnya Wagon R yang sangat murah, banyak pengguna Estilo khawatir harga akan jatuh. Tetapi saya yakinkan dan saya himbau, JANGAN MENJUAL ESTILO DENGAN HARGA MURAH! Karena fisikli (sorry nulisnya begini), Estilo jauh lebih berkualitas dari Wagon R & lebih gaya, gabisa disamakan!!!!



Selasa, 08 Januari 2013

Perempuan Boncengan Ngangkang dan Bahayanya

Selamat pagi sobat semua. Ahh nikmatnya hari ini ya? memang langit tdk terlalu cerah, tapi suasana jadi adem. Sembari minum kopi pagi2, kita ngobrol sedikit. Sekarang ini sedang ramai tentang akan diterbitkannya peraturan di daerah tertentu yang melarang wanita ngangkang saat boncengan di motor.


Alasannya karena tidak sesuai norma/adat dan tidak sesuai ajaran Islam. Mungkin tujuannya bagus, tapi sekilas saja, larangan ngangkang ini bahayanya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Kita semua tahu, sepeda motor adalah moda transportasi yang mengandalkan keseimbangan, sedikit saja terganggu, maka akan rawan kecelakaan. Sedangkan jika duduk  menyamping saat boncengan, maka keseimbangan akan berubah.

Ya, Akang memang bukan ahli dalam soal Al Quran dan Al Hadits, tapi seingat Akang sih, tidak ada larangan yang dengan tegas mengatakan wanita tidak boleh ngangkang naik kuda atau onta, mohon koreksi jika salah. Yang sudah pasti  ada adalah larangan wanita memperlihatkan auratnya. Jadi esensi / pokok permasalahannya bukan masalah ngangkang atau tidak ngangkang, melainkan apakah duduknya si wanita itu di motor membangkitkan syahwat atau tidak.

Memang benar, seringkali Akang melihat, wanita pake rok selutut, boncengan di motor ngangkang, otomatis roknya naik jadi pahanya yang mulus keobral kemana-mana. Nah bahayanya apa? Orang2 di sekitarnya yang melihat, terutama pengemudi2 dapat saja buyar konsentrasinya, karena perhatian tersedot ke paha yang mulus itu.. nah lho.... jelas ini sangat membahayakan.

Sama halnya jika wanita yang dibonceng itu pake celana ketat, ngangkang di motor sampai "nyetak" bentuk badannya, itu juga bisa membahayakan.

Namun Akang juga sering tuh, lihat wanita boncengan di motor pake rok selutut, duduk menyamping (duduk seperti di angkot), betis atau bahkan pahanya terlihat, nah itu juga sama, bikin ngiler dan menarik perhatian orang di sekitarnya.

Dengan demikian, terbukti, esensinya bukan masalah ngangkang melainkan penampilan di wanita itu sendiri. Karena itu, peraturan yang dibuat harusnya mengatur tentang inti permasalahannya yaitu penampilan,  bukan dengan membuat larangan yang akan menimbulkan masalah lain yang cukup besar yaitu kecelakaan.

Posisi duduk menyamping sering memakan korban, salah satunya tante Akang sendiri. Beliau kala itu duduk menyamping, maklum karena memang adat di kami, wanita itu kalau duduk boncengan di sepeda atau motor duduknya menyamping. Namun naas, saat berbelok, beliau terpental, tersedot gaya sentrifugal dan akhirnya jatuh. Hasilnya, gegar otak. Sejak itu, tante Akang trauma naik motor boncengan dengan posisi duduk menyamping.

Jadi, bagi para pembuat aturan, harap dikaji kembali agar tidak menimbulkan banyak korban. Minta pendapat para ahli, tidak cuma ahli agama, tapi minta juga pendapat ahli otomotif, ahli transportasi, dan elemen masyarakat. Agar aturan yang tujuannya mulia, dapat bermanfaat dan memuliakan semua pihak.

Sekian dulu ah... Akang mau kerja dulu, selamat beraktivitas ya

Minggu, 06 Januari 2013

Taman Margasatwa Ragunan

Ahh.. kesampaian juga akhirnya jalan-jalan ke Ragunan. Sudah hampir 2 tahun ada di Betawi, tapi baru kali ini bisa ke sana. Bawa si Baby Queen jalan-jalan, mau nunjukin hewan betulan yang selama ini cuma dia lihat dari gambar, tv, dan boneka.

Mungkin karena hari libur, parkiran sudah terlihat penuh, tapi lumayan masih banyak yang tersedia. Tiket masuk cukup murah. Di gerbang masuk sudah terlihat pedagang menawarkan berbagai barang, mulai dari minuman sampai tikar seharga Rp 5000.

Karena masuk dari pintu timur, maka kandang pertama yang dijumpai adalah macan tutul. Ada beberapa macan tutul, tapi terpisah di beberapa kamar, Akang sebut kamar karena memang mirip kamar kost-an. 1  kamar hanya dihuni 1 ekor macan tutul. Makanya, tadinya Akang mikir, owh Ragunan buka kost2-an, hehehe.

Selanjutnya melihat ke kandang gajah, kandangnya lumayan luas, cukup representatif sehingga kita bisa melihat gajah dengan leluasa. Lanjut ke kandang rusa, ini juga cukup luas.

Tidak lama dari itu, turun hujan. Ya daripada cuma berteduh, Akang putuskan naik kereta saja untuk muter-muter. Tarifnya juga murah, hanya Rp 6500. Tujuannya, pengen lihat apa saja secara garis besar, jadi nanti bisa tahu mau jalan kemana saja, karena masih bingung.

Turun dari kereta, jalan kaki menuju  kandang jerapah. Di sini hanya tampak 1 jerapah saja, disatukan dengan 3 ekor kuda zebra. Kasihan si jerapah, tidak ada saudara sebangsanya. Ataukah si jerapah disuruh kawin paksa dengan zebra? Haduh... padahal sekarang bukan zamannya Siti Nurbaya ya?
(bersambung)

Minggu, 02 Desember 2012

Timnas Garuda terkapar di AFF 2012




Sedih, kecewa, geram.. greget... wahh campur aduk deh!!! Maklum, Akang teh kan maniak bola sekaligus menjabat sebagai suporter fanatik Merah Putih (ciee....)

Gimana ga sedih? Sekian belas tahun puasa gelar, sampai sekarang masih belum buka puasa juga..... 2 tahun lalu, Tim Garuda hampir juara, tapi sayangnya harus takluk di tangan musuh bebuyutan Malaysia. Kali ini lebih buruk lagi, tim kita gagal lolos dari fase group karena ditekuk lawan yang sama, Malaysia!

2 tahun penantian buyar sudah. Memang, penampilan Timnas kurang greget dibanding 2 tahun lalu. Tapi kali ini, Akang tidak menyalahkan pemainnya atau pelatihnya karena sudah jelas tahun ini beberapa penghuni Timnas bukanlah pemain2 terbaik yang dimiliki Indonesia (maaf, bukan merendahkan). Jadi manakala bertanding lawan timnas sekaliber Malaysia, terlihat kurang sepadan. Namun tetap salut dengan semangat mereka yang mau tampil habis-habisan.

Yang jelas Akang salahkan adalah masih ricuhnya managemen sepakbola Indonesia. Masih berlanjutnya perang saudara  PSSI dan KPSI adalah sudah jelas menjadi biang kerok terpuruknya Indonesia. Bayangkan, cuma karena ulah segelintir orang, Negara sebesar Indonesia, dicabik2 lawan.Memilukan dan memalukan.

Akibat masih ricuhnya kepengurusan sepakbola di Indonesia, pemain2 berkualitas yang ada di LSI menolak main di Timnas, alasannya karena takut dibatalkan kontraknya dan tidak digaji. Dari sekian banyak pemain, hanya Bambang Pamungkas yang berani tampil demi Timnas tanpa menghiraukan ancaman dari klub maupun pengurus KPSI. Sisanya, ya mogok krn takut tidak bisa makan.

Dari segi profesionalitas, dapat dipahami ketakutan itu. Tapi secara Nasionalitas, sikap pemain2 yang menolak tampil di Timnas dengan alasan apapun (kecuali alasan cedera / sakit) adalah suatu bentuk pengkhianatan terhadap bangsa. Maka,  kalau Akang jadi presiden RI, maka terhadap pemain manapun yang menolak membela Indonesia dan siapapun yang menghalangi pemain membela Timnas, terlepas siapa yang salah dan apa pengurusan PSSI sekarang, Akang mah akan perintahkan "CABUT KTP   & KEWARGANEGARAANNYA DAN USIR MEREKA DARI INDONESIA!"  Karena mereka TIDAK LAYAK ada di negeri ini, silahkan cari negara lain!

Wah ekstrem sekali ya? Memang! Tapi coba pikir, mereka bergaji ratusan/puluhan juta per tahun, hidup aman & enak di Indonesia, menikmati semua fasilitas yang diberikan negara, diakui sebagai WNI, diberikan hak2nya, tapi manakala negara membutuhkan, mereka mangkir, padahal  kalau negara menggunakan jasa mereka TIDAK GRATIS! Negara menggaji puluhan juta!

Saudara Akang bertanya: "Sesuai aturan FIFA, negara dilarang ikut campur dalam kepengurusan sepakbola di suatu negara?"

Akang jawab: Lha ikut campur itu dalam kepengurusan sepakbola memang bukah hak pemerintah, tapi perkara kewarganegaraan jelas tidak ada yang berhak selain pemerintah?

Lihatlah Bambang Pamungkas, dia itu tidak hanya pemain yg jago bikin goal, tp dia jg smart! Kalau merasa jadi pemain bagus, buat apa risau dikeluarkan oleh klub? Dilepas oleh 1 klub, klub yang lain ngantri buat dapatin jasanya.

Saudara Akang bertanya lagi : "kalau pemain tidak ikut aturan klub, maka akan dianggap membatalkan kontrak jadi kena denda dan dituntut pengadilan".

Akang jawab: "silahkan klub menuntut, dan bagi klub yang menuntut, tidak akan diberikan ijin pertandingan SELAMANYA!! Biar mereka tidak bisa main, dan BANGKRUT dengan sendirinya, karena yang berhak mengeluarkan ijin adalah pemerintah. Mmgnya kalau mereka tdk dapat ijin main di Indonesia, mereka  bisa main di negera lain?"

So, intinya adalah, demi negara, semua pihak harus mengesampingkan egonya sendiri. Sayang sekali Pak SBY tidak bisa bertindak tegas, sehingga akhirnya kehormatan kita sebagai negara besar di ASEAN, bisa dicabik2 oleh Malaysia bahkan hanya ditahan imbang negara sekecil Laos.

Piala AFF akan digelar di 2014, mudah2an di kala itu, sudah terbentuk Timnas impian. Kalau PSSI & KPSI masih ricuh, mudah2an Presiden kita nanti cukup tegas dan mampu mengusir pengkhianat2 sepakbola Indonesia... semoga

Jumat, 07 Januari 2011

Sariawan oh sariawan apa obatnya

Sering mengalami sariawan? Lha kok sama dengan saya? Ya, sariawan itu membuat hidup sangat tidak nyaman (memangnya penyakit apa yg bikin kita tetap nyaman Kang? hehehe). Sariawan juga bikin dongkol, karena walau makanan yang tersedia enak2, tapi kalau lagi sariawan agak sulit untuk menikmatinya.

Yah... bagaimana lagi, namanya penyakit kan tetap harus kita terima sebagai cobaan, teguran, atau hukuman dari Allah SWT.

Oke deh, singkat cerita, Akang mau bagi2 pengalaman aja. Mungkin selama ini obat sariawan paling populer adalah Albotyl, maklum karena iklannya sering nongkrong di TV. Sebagai orang yang sering menderita sariawan, saya memang termasuk orang yang "terpaksa" bersahabat dekat dengan produk yang satu ini.

Albotyl memang langsung membuat kita yang tadinya sulit makan, menjadi langsung bisa makan karena bagian luka seperti langsung "dihanguskan". Tapi yang bikin tidak nyaman dari Albotyl adalah rasa sakit yang luar biasa, kalau kata orang sunda begitu diteteskan "ngajeletot!" alias seperti langsung menggigit bagian luka. Tidak jarang membuat kita berlinang air mata saking sakitnya, persis spt ibu2 nonton sinetron cengeng (maaf lho ibu2, tdk bermaksd menyinggung, hehehe).

Karena alasan itu, saya kemudian tanya2 ke dokter, lalu dapat rekomendasi satu obat yg kali ini bukan cair, melainkan berbentuk salep, namanya Kenalog.  Ya, menggunakan salep ini tidak perlu meneteskan air mata, cara penggunaannya lebih mudah dari obat cair seperti Albotyl. Memang, efeknya tidak instan seperti kalau pake Albotyl, sehabis pake obat, luka sariawan masih menyebabkan tidak nyaman menyantap makanan. Dengan kata lain, proses penyembuhan tidak bisa instan. Setelah diolesi Kenalog, lapisan luka seperti membentuk kulit baru, yang akhirnya akan terkelupas. Rasa sakit berkurang.

Entah karena keseringan atau bosen kena sariawan, akhirnya saya merasakan khasiat Kenalog jg kurang mempan, khususnya untuk luka di dinding pipi bagian dalam (bukan bibir). Akhirnya cari lagi obat yg lain, dan temen saya yang kerja di apotek bilang coba pake Bufacomb. awalnya saya ragu karena harganya murah, cuma belasan ribu rupiah. Dalam pikiran saya, apa bisa lebih ampuh dari Albotyl dan Kenalog yang harganya di atas Rp 50 ribu?

Tapi, bukannya ngiklan ya, pake Bufacomb rasanya lebih cocok, terutama untuk luka yang sudah lebar.  Seperti halnya Kenalog, Bufacomb berbentuk salep, dan efeknya juga tidak langsung seperti kalau pake Albotyl. Dengan begitu, menurut saya:
1. Kalau lukanya sangat kecil (masih berbentuk titik) gunakan Albotyl
2. Kalau lukanya sedang, gunakan Kenalog
3. Kalau lukanya sudah cukup luas, gunakan Bufacomb

Efek obat ke tiap orang mungkin berbeda. Saran Akang sih, coba dulu satu-satu, mana yang paling cocok. Tentu ada baiknya juga berkonsultasi dengan dokter, krn sariawan tidak bisa dianggap enteng, beberapa kasus terjadi bahwa yang dikira sariawan itu ternyata kanker. Sumpah demi Allah Akang mah bukan dokter, jadi jangan percaya 100 persen, ini mah sekedar berbagi pengalaman aja. Supaya afdol mah, kunjungi dokter terdekat yang berkompeten. Sekian