Halaman

Jumat, 07 Januari 2011

Sariawan oh sariawan apa obatnya

Sering mengalami sariawan? Lha kok sama dengan saya? Ya, sariawan itu membuat hidup sangat tidak nyaman (memangnya penyakit apa yg bikin kita tetap nyaman Kang? hehehe). Sariawan juga bikin dongkol, karena walau makanan yang tersedia enak2, tapi kalau lagi sariawan agak sulit untuk menikmatinya.

Yah... bagaimana lagi, namanya penyakit kan tetap harus kita terima sebagai cobaan, teguran, atau hukuman dari Allah SWT.

Oke deh, singkat cerita, Akang mau bagi2 pengalaman aja. Mungkin selama ini obat sariawan paling populer adalah Albotyl, maklum karena iklannya sering nongkrong di TV. Sebagai orang yang sering menderita sariawan, saya memang termasuk orang yang "terpaksa" bersahabat dekat dengan produk yang satu ini.

Albotyl memang langsung membuat kita yang tadinya sulit makan, menjadi langsung bisa makan karena bagian luka seperti langsung "dihanguskan". Tapi yang bikin tidak nyaman dari Albotyl adalah rasa sakit yang luar biasa, kalau kata orang sunda begitu diteteskan "ngajeletot!" alias seperti langsung menggigit bagian luka. Tidak jarang membuat kita berlinang air mata saking sakitnya, persis spt ibu2 nonton sinetron cengeng (maaf lho ibu2, tdk bermaksd menyinggung, hehehe).

Karena alasan itu, saya kemudian tanya2 ke dokter, lalu dapat rekomendasi satu obat yg kali ini bukan cair, melainkan berbentuk salep, namanya Kenalog.  Ya, menggunakan salep ini tidak perlu meneteskan air mata, cara penggunaannya lebih mudah dari obat cair seperti Albotyl. Memang, efeknya tidak instan seperti kalau pake Albotyl, sehabis pake obat, luka sariawan masih menyebabkan tidak nyaman menyantap makanan. Dengan kata lain, proses penyembuhan tidak bisa instan. Setelah diolesi Kenalog, lapisan luka seperti membentuk kulit baru, yang akhirnya akan terkelupas. Rasa sakit berkurang.

Entah karena keseringan atau bosen kena sariawan, akhirnya saya merasakan khasiat Kenalog jg kurang mempan, khususnya untuk luka di dinding pipi bagian dalam (bukan bibir). Akhirnya cari lagi obat yg lain, dan temen saya yang kerja di apotek bilang coba pake Bufacomb. awalnya saya ragu karena harganya murah, cuma belasan ribu rupiah. Dalam pikiran saya, apa bisa lebih ampuh dari Albotyl dan Kenalog yang harganya di atas Rp 50 ribu?

Tapi, bukannya ngiklan ya, pake Bufacomb rasanya lebih cocok, terutama untuk luka yang sudah lebar.  Seperti halnya Kenalog, Bufacomb berbentuk salep, dan efeknya juga tidak langsung seperti kalau pake Albotyl. Dengan begitu, menurut saya:
1. Kalau lukanya sangat kecil (masih berbentuk titik) gunakan Albotyl
2. Kalau lukanya sedang, gunakan Kenalog
3. Kalau lukanya sudah cukup luas, gunakan Bufacomb

Efek obat ke tiap orang mungkin berbeda. Saran Akang sih, coba dulu satu-satu, mana yang paling cocok. Tentu ada baiknya juga berkonsultasi dengan dokter, krn sariawan tidak bisa dianggap enteng, beberapa kasus terjadi bahwa yang dikira sariawan itu ternyata kanker. Sumpah demi Allah Akang mah bukan dokter, jadi jangan percaya 100 persen, ini mah sekedar berbagi pengalaman aja. Supaya afdol mah, kunjungi dokter terdekat yang berkompeten. Sekian