Halaman

Tampilkan postingan dengan label gaji art. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gaji art. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Januari 2018

Berapa Gaji Pembantu

BERAPA SEHARUSNYA GAJI PEMBANTU

Tidak sedikit dari kita sangat bingung alias galau manakala menentukan berapa besar gaji pembantu.  Kalau ngasih gaji kecil khawatir ga ada yang mau kerja. Kalau ngasih PRT gaji besar, ya ga cukup duitnya.

Profesi pembantu saat ini tidak bisa dianggap remeh, terutama dengan banyaknya para istri yang harus ikut mencari nafkah sehingga peran mbak pembantu rumah tangga sangat penting untuk mengurus rumah tangga.


Beberapa pihak terutama orang-orang yang berkecimpung di bidang perburuhan, menyerukan agar pembantu rumah tangga disamakan dengan buruh, sehingga gaji PRT mengikuti UMR atau UMK. Menurut saya, justru kalau mau disamakan dengan buruh, tidaklah adil!! Kenapa? Buruh itu jelas jam kerjanya, selama2nya buruh kerja itu paling-paling 8-12 jam kerja, tapi Asisten Rumah Tangga / Pembantu Rumah Tangga jam kerjanya hampir 24 jam sehari! Maka mestinya gaji PRT 2 kali lipat UMR. Itu kalau dilihat dari sudut kepantasan

Tapi mari kita lihat dari sudut kemampuan, buruh-buruh yang kerja, suami istri kerja, keduanya digaji berdasarkan UMR kan? Kalau kemudian ingin memiliki pembantu dengan gaji sebesar UMR, ya rumah tangga itu jadi ga ada lebihnya ?

Saya berkeyakinan banyak dari kita inginnya menyiapkan gaji pembantu rumah tangga sebesar-besarnya. Tapi  penghasilan sebagai orang kerja juga ga seberapa, apalagi pengeluaran rumah tangga di jaman sekarang sangatlah besar.

Kegalauan para majikan yang butuh pencari pembantu rumah tangga (PRT) semakin bertambah karena saat ini sulit sekali mencari PRT karena:
1. Banyaknya orang yang memilih jadi TKW karena iming-iming gaji luar biasa besar
2. Masih adanya anggapan profesi PRT /ART adalah kerja rendahan

Ya, memang tidak mudah untuk urusan mengatur gaji ART / menentukan gaji PRT. Seperti kalimat di awal tadi, kalau ngasih kecil ga ada yang mau, kalau ngasih besar belum mampu. Okelah itu lain hal. Kali ini saya akan membahas dari sisi keamanan keuangan rumah tangga, jadi kira-kira berapa sebaiknya menetapkan gaji pembantu agar tidak membuat keuangan rumah tangga tekor. Berdasarkan pengalaman saya, gaji pembantu :

Gaji Pembantu Rumah Tangga = MAKSIMAL 1/3 GAJI POKOK SUAMI DAN ATAU ISTRI 

Jadi contoh perhitungannya sbb:

  • hanya suami yang kerja dengan gaji Rp 3 juta, maka gaji PRT maksimal = 1/3 x 3 juta = 1 juta
  • suami & istri kerja dengan gaji total Rp 6 juta, maka gaji PRT maksimal = 1/3 x 6 juta = 2 juta
  • Suami kerja dengan gaji Rp 15 juta, maka gaji ART maksimal = 1/3 x 15 juta = 5 juta (dengan sebesar ini bisa punya PRT 2 orang)
Lalu kalau ada dari kalian bertanya, "memangnya hari gini masih ada orang mau digaji cuma 1 juta?". Saya bisa jawab dengan tegas : BANYAK KOK! JANGAN KHAWATIR! Memang kalau secara rasional 1 juta / 30 hari = Rp 30 ribu/hari, MANA CUKUP! Yes, kalau secara matematik memang TERAMAT SANGAT LUAR BIASA KECILNYA! Tapi berdasarkan pengalaman saya, Alhamdulillah saya masih banyak bertemu orang-orang yang mau kerja jadi PRT yang tidak menjadikan uang sebagai alasan utama memilih majikan! 

Banyak PRT lebih tertarik mendapat majikan yang memperlakukannya dengan baik & manusiawi ketimbang mikirin soal penghasilan. 

Kalau maksain menggaji besar padahal penghasilan suami/istri juga terbatas, justru dapat membuat keuangan rumah tangga terguncang. Namun tentu saja kalau pas ada rejeki, gaji suami/istri naik, jangan lupa juga untuk bagi-bagi ke mereka dengan menaikkan gajinya.

Nah, semoga artikel ini bermanfaat ya....