Halaman

Senin, 01 Desember 2014

Jangan Jual Karimun Estilo dengan Harga Murah!

  

  
 Suzuki Karimun Estilo.....  mendengar kata-kata itu maka yang terlintas adalah mobil mungil nan imut. Ya memang benar, semua orang sepakat dengan itu, namun jika ditanya suka atau tidak suka, ya tiap orang pasti punya pendapat yang berbeda dengan berbagai alasan.

Bagi yang suka:
- Karimun Estilo itu irit segala-galanya, irit bahan bakar & irit tempat
- Mudah manuver sehingga mudah dikemudikan, bahkan bagi orang yang baru belajar nyetir!
- Mudah perawatan
- Karena bentuknya yang imut, maka banyak digunakan kaum wanita, sehingga kalau di jalan raya lajunya pelan, biasanya orang memaklumi sehingga tidak banyak diklaksonin walaupun ada di jalur kanan

Bagi yang tidak suka
- Terlalu kecil
- Terlalu imut, kurang macho
- Kaya mobil mainan, sehingga kurang layak disebut mobil beneran (iya gitu?)
- Karimun Estilo mobil murah, jadi secara status sosial kurang bergengsi

Bagi saya, Karimun Estilo Merah Metalik yang saya punya, adalah mobil yang besar jasanya nganter saya kemana-mana. Dengan kondisi lalu lintas Jakarta yang macet, Estilo mampu selap selip di tengah kemacetan karena ukurannya yang mungil.

Sayang sekali, Suzuki menghentikan produksi Karimun Estilo sejak 2012. Entah karena secara bisnis tidak menguntungkan karena kurang peminat, atau karena ngiler ikut-ikutan program LCGC (program mobil murah pemerintah), Suzuki tega menyuntik mati Estilo.

Suzuki kemudian menghadilkan Karimun Wagon R dengna harga yang luar biasa murah, berkisar 70 - 110 juta dengan iklan yang cukup jor-joran. Kecewa, sedih, sekaligus ingin mencibit kebijakan ini. Kenapa?

Tadinya Akang fikir tu, Suzuki Wagon R akan lebih enak dipandang, lebih enerjik, lebih oke dibanding Estilo. Hal ini karena Estilo hadir utk menyempurnakan Karimun DX yang kotak itu, sehingga Estilo dibentuk bulat agar telihat dinamis dan futuristik. Namun, jujur saja, pengen muntah saat Wagon R dihadirkan, bentuknya kotak, dan egk jelas mau jadi apa?? Gak percaya? kalau dilihat dari depan.. lumayan, dilihat dari belakang... lumayan, tapi coba lihat dari depan kanan atau belakang kanan, antara betuk depan dan belakang GAK NYAMBUNG!

Maaf bagi perancang Suzuki Wagon R yang baca blog ini, rancangan Anda benar-benar gak jelas! Gagal banget!

Kalau memang Estilo ga laku (saya gak percaya ini), maka harusnya Suzuki lebih smart lagi dengan membuat penggantinya yang sepadan. Ini mah kagak! Wagon R adalah langkah mundur Suzuki! Nah, Estilo yang bentuknya bagus saja gak laku, apalagi Wagon R.

Kalau saya jadi manager Suzuki,  saya pasti akan pertahankan Estilo dan membuatnya lebih gaya & lebih dinamis, bukan malah balik lagi ke bentuk kotak!

Akibat dirilisnya Wagon R yang sangat murah, banyak pengguna Estilo khawatir harga akan jatuh. Tetapi saya yakinkan dan saya himbau, JANGAN MENJUAL ESTILO DENGAN HARGA MURAH! Karena fisikli (sorry nulisnya begini), Estilo jauh lebih berkualitas dari Wagon R & lebih gaya, gabisa disamakan!!!!



Selasa, 08 Januari 2013

Perempuan Boncengan Ngangkang dan Bahayanya

Selamat pagi sobat semua. Ahh nikmatnya hari ini ya? memang langit tdk terlalu cerah, tapi suasana jadi adem. Sembari minum kopi pagi2, kita ngobrol sedikit. Sekarang ini sedang ramai tentang akan diterbitkannya peraturan di daerah tertentu yang melarang wanita ngangkang saat boncengan di motor.


Alasannya karena tidak sesuai norma/adat dan tidak sesuai ajaran Islam. Mungkin tujuannya bagus, tapi sekilas saja, larangan ngangkang ini bahayanya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Kita semua tahu, sepeda motor adalah moda transportasi yang mengandalkan keseimbangan, sedikit saja terganggu, maka akan rawan kecelakaan. Sedangkan jika duduk  menyamping saat boncengan, maka keseimbangan akan berubah.

Ya, Akang memang bukan ahli dalam soal Al Quran dan Al Hadits, tapi seingat Akang sih, tidak ada larangan yang dengan tegas mengatakan wanita tidak boleh ngangkang naik kuda atau onta, mohon koreksi jika salah. Yang sudah pasti  ada adalah larangan wanita memperlihatkan auratnya. Jadi esensi / pokok permasalahannya bukan masalah ngangkang atau tidak ngangkang, melainkan apakah duduknya si wanita itu di motor membangkitkan syahwat atau tidak.

Memang benar, seringkali Akang melihat, wanita pake rok selutut, boncengan di motor ngangkang, otomatis roknya naik jadi pahanya yang mulus keobral kemana-mana. Nah bahayanya apa? Orang2 di sekitarnya yang melihat, terutama pengemudi2 dapat saja buyar konsentrasinya, karena perhatian tersedot ke paha yang mulus itu.. nah lho.... jelas ini sangat membahayakan.

Sama halnya jika wanita yang dibonceng itu pake celana ketat, ngangkang di motor sampai "nyetak" bentuk badannya, itu juga bisa membahayakan.

Namun Akang juga sering tuh, lihat wanita boncengan di motor pake rok selutut, duduk menyamping (duduk seperti di angkot), betis atau bahkan pahanya terlihat, nah itu juga sama, bikin ngiler dan menarik perhatian orang di sekitarnya.

Dengan demikian, terbukti, esensinya bukan masalah ngangkang melainkan penampilan di wanita itu sendiri. Karena itu, peraturan yang dibuat harusnya mengatur tentang inti permasalahannya yaitu penampilan,  bukan dengan membuat larangan yang akan menimbulkan masalah lain yang cukup besar yaitu kecelakaan.

Posisi duduk menyamping sering memakan korban, salah satunya tante Akang sendiri. Beliau kala itu duduk menyamping, maklum karena memang adat di kami, wanita itu kalau duduk boncengan di sepeda atau motor duduknya menyamping. Namun naas, saat berbelok, beliau terpental, tersedot gaya sentrifugal dan akhirnya jatuh. Hasilnya, gegar otak. Sejak itu, tante Akang trauma naik motor boncengan dengan posisi duduk menyamping.

Jadi, bagi para pembuat aturan, harap dikaji kembali agar tidak menimbulkan banyak korban. Minta pendapat para ahli, tidak cuma ahli agama, tapi minta juga pendapat ahli otomotif, ahli transportasi, dan elemen masyarakat. Agar aturan yang tujuannya mulia, dapat bermanfaat dan memuliakan semua pihak.

Sekian dulu ah... Akang mau kerja dulu, selamat beraktivitas ya

Minggu, 06 Januari 2013

Taman Margasatwa Ragunan

Ahh.. kesampaian juga akhirnya jalan-jalan ke Ragunan. Sudah hampir 2 tahun ada di Betawi, tapi baru kali ini bisa ke sana. Bawa si Baby Queen jalan-jalan, mau nunjukin hewan betulan yang selama ini cuma dia lihat dari gambar, tv, dan boneka.

Mungkin karena hari libur, parkiran sudah terlihat penuh, tapi lumayan masih banyak yang tersedia. Tiket masuk cukup murah. Di gerbang masuk sudah terlihat pedagang menawarkan berbagai barang, mulai dari minuman sampai tikar seharga Rp 5000.

Karena masuk dari pintu timur, maka kandang pertama yang dijumpai adalah macan tutul. Ada beberapa macan tutul, tapi terpisah di beberapa kamar, Akang sebut kamar karena memang mirip kamar kost-an. 1  kamar hanya dihuni 1 ekor macan tutul. Makanya, tadinya Akang mikir, owh Ragunan buka kost2-an, hehehe.

Selanjutnya melihat ke kandang gajah, kandangnya lumayan luas, cukup representatif sehingga kita bisa melihat gajah dengan leluasa. Lanjut ke kandang rusa, ini juga cukup luas.

Tidak lama dari itu, turun hujan. Ya daripada cuma berteduh, Akang putuskan naik kereta saja untuk muter-muter. Tarifnya juga murah, hanya Rp 6500. Tujuannya, pengen lihat apa saja secara garis besar, jadi nanti bisa tahu mau jalan kemana saja, karena masih bingung.

Turun dari kereta, jalan kaki menuju  kandang jerapah. Di sini hanya tampak 1 jerapah saja, disatukan dengan 3 ekor kuda zebra. Kasihan si jerapah, tidak ada saudara sebangsanya. Ataukah si jerapah disuruh kawin paksa dengan zebra? Haduh... padahal sekarang bukan zamannya Siti Nurbaya ya?
(bersambung)

Minggu, 02 Desember 2012

Timnas Garuda terkapar di AFF 2012




Sedih, kecewa, geram.. greget... wahh campur aduk deh!!! Maklum, Akang teh kan maniak bola sekaligus menjabat sebagai suporter fanatik Merah Putih (ciee....)

Gimana ga sedih? Sekian belas tahun puasa gelar, sampai sekarang masih belum buka puasa juga..... 2 tahun lalu, Tim Garuda hampir juara, tapi sayangnya harus takluk di tangan musuh bebuyutan Malaysia. Kali ini lebih buruk lagi, tim kita gagal lolos dari fase group karena ditekuk lawan yang sama, Malaysia!

2 tahun penantian buyar sudah. Memang, penampilan Timnas kurang greget dibanding 2 tahun lalu. Tapi kali ini, Akang tidak menyalahkan pemainnya atau pelatihnya karena sudah jelas tahun ini beberapa penghuni Timnas bukanlah pemain2 terbaik yang dimiliki Indonesia (maaf, bukan merendahkan). Jadi manakala bertanding lawan timnas sekaliber Malaysia, terlihat kurang sepadan. Namun tetap salut dengan semangat mereka yang mau tampil habis-habisan.

Yang jelas Akang salahkan adalah masih ricuhnya managemen sepakbola Indonesia. Masih berlanjutnya perang saudara  PSSI dan KPSI adalah sudah jelas menjadi biang kerok terpuruknya Indonesia. Bayangkan, cuma karena ulah segelintir orang, Negara sebesar Indonesia, dicabik2 lawan.Memilukan dan memalukan.

Akibat masih ricuhnya kepengurusan sepakbola di Indonesia, pemain2 berkualitas yang ada di LSI menolak main di Timnas, alasannya karena takut dibatalkan kontraknya dan tidak digaji. Dari sekian banyak pemain, hanya Bambang Pamungkas yang berani tampil demi Timnas tanpa menghiraukan ancaman dari klub maupun pengurus KPSI. Sisanya, ya mogok krn takut tidak bisa makan.

Dari segi profesionalitas, dapat dipahami ketakutan itu. Tapi secara Nasionalitas, sikap pemain2 yang menolak tampil di Timnas dengan alasan apapun (kecuali alasan cedera / sakit) adalah suatu bentuk pengkhianatan terhadap bangsa. Maka,  kalau Akang jadi presiden RI, maka terhadap pemain manapun yang menolak membela Indonesia dan siapapun yang menghalangi pemain membela Timnas, terlepas siapa yang salah dan apa pengurusan PSSI sekarang, Akang mah akan perintahkan "CABUT KTP   & KEWARGANEGARAANNYA DAN USIR MEREKA DARI INDONESIA!"  Karena mereka TIDAK LAYAK ada di negeri ini, silahkan cari negara lain!

Wah ekstrem sekali ya? Memang! Tapi coba pikir, mereka bergaji ratusan/puluhan juta per tahun, hidup aman & enak di Indonesia, menikmati semua fasilitas yang diberikan negara, diakui sebagai WNI, diberikan hak2nya, tapi manakala negara membutuhkan, mereka mangkir, padahal  kalau negara menggunakan jasa mereka TIDAK GRATIS! Negara menggaji puluhan juta!

Saudara Akang bertanya: "Sesuai aturan FIFA, negara dilarang ikut campur dalam kepengurusan sepakbola di suatu negara?"

Akang jawab: Lha ikut campur itu dalam kepengurusan sepakbola memang bukah hak pemerintah, tapi perkara kewarganegaraan jelas tidak ada yang berhak selain pemerintah?

Lihatlah Bambang Pamungkas, dia itu tidak hanya pemain yg jago bikin goal, tp dia jg smart! Kalau merasa jadi pemain bagus, buat apa risau dikeluarkan oleh klub? Dilepas oleh 1 klub, klub yang lain ngantri buat dapatin jasanya.

Saudara Akang bertanya lagi : "kalau pemain tidak ikut aturan klub, maka akan dianggap membatalkan kontrak jadi kena denda dan dituntut pengadilan".

Akang jawab: "silahkan klub menuntut, dan bagi klub yang menuntut, tidak akan diberikan ijin pertandingan SELAMANYA!! Biar mereka tidak bisa main, dan BANGKRUT dengan sendirinya, karena yang berhak mengeluarkan ijin adalah pemerintah. Mmgnya kalau mereka tdk dapat ijin main di Indonesia, mereka  bisa main di negera lain?"

So, intinya adalah, demi negara, semua pihak harus mengesampingkan egonya sendiri. Sayang sekali Pak SBY tidak bisa bertindak tegas, sehingga akhirnya kehormatan kita sebagai negara besar di ASEAN, bisa dicabik2 oleh Malaysia bahkan hanya ditahan imbang negara sekecil Laos.

Piala AFF akan digelar di 2014, mudah2an di kala itu, sudah terbentuk Timnas impian. Kalau PSSI & KPSI masih ricuh, mudah2an Presiden kita nanti cukup tegas dan mampu mengusir pengkhianat2 sepakbola Indonesia... semoga

Jumat, 07 Januari 2011

Sariawan oh sariawan apa obatnya

Sering mengalami sariawan? Lha kok sama dengan saya? Ya, sariawan itu membuat hidup sangat tidak nyaman (memangnya penyakit apa yg bikin kita tetap nyaman Kang? hehehe). Sariawan juga bikin dongkol, karena walau makanan yang tersedia enak2, tapi kalau lagi sariawan agak sulit untuk menikmatinya.

Yah... bagaimana lagi, namanya penyakit kan tetap harus kita terima sebagai cobaan, teguran, atau hukuman dari Allah SWT.

Oke deh, singkat cerita, Akang mau bagi2 pengalaman aja. Mungkin selama ini obat sariawan paling populer adalah Albotyl, maklum karena iklannya sering nongkrong di TV. Sebagai orang yang sering menderita sariawan, saya memang termasuk orang yang "terpaksa" bersahabat dekat dengan produk yang satu ini.

Albotyl memang langsung membuat kita yang tadinya sulit makan, menjadi langsung bisa makan karena bagian luka seperti langsung "dihanguskan". Tapi yang bikin tidak nyaman dari Albotyl adalah rasa sakit yang luar biasa, kalau kata orang sunda begitu diteteskan "ngajeletot!" alias seperti langsung menggigit bagian luka. Tidak jarang membuat kita berlinang air mata saking sakitnya, persis spt ibu2 nonton sinetron cengeng (maaf lho ibu2, tdk bermaksd menyinggung, hehehe).

Karena alasan itu, saya kemudian tanya2 ke dokter, lalu dapat rekomendasi satu obat yg kali ini bukan cair, melainkan berbentuk salep, namanya Kenalog.  Ya, menggunakan salep ini tidak perlu meneteskan air mata, cara penggunaannya lebih mudah dari obat cair seperti Albotyl. Memang, efeknya tidak instan seperti kalau pake Albotyl, sehabis pake obat, luka sariawan masih menyebabkan tidak nyaman menyantap makanan. Dengan kata lain, proses penyembuhan tidak bisa instan. Setelah diolesi Kenalog, lapisan luka seperti membentuk kulit baru, yang akhirnya akan terkelupas. Rasa sakit berkurang.

Entah karena keseringan atau bosen kena sariawan, akhirnya saya merasakan khasiat Kenalog jg kurang mempan, khususnya untuk luka di dinding pipi bagian dalam (bukan bibir). Akhirnya cari lagi obat yg lain, dan temen saya yang kerja di apotek bilang coba pake Bufacomb. awalnya saya ragu karena harganya murah, cuma belasan ribu rupiah. Dalam pikiran saya, apa bisa lebih ampuh dari Albotyl dan Kenalog yang harganya di atas Rp 50 ribu?

Tapi, bukannya ngiklan ya, pake Bufacomb rasanya lebih cocok, terutama untuk luka yang sudah lebar.  Seperti halnya Kenalog, Bufacomb berbentuk salep, dan efeknya juga tidak langsung seperti kalau pake Albotyl. Dengan begitu, menurut saya:
1. Kalau lukanya sangat kecil (masih berbentuk titik) gunakan Albotyl
2. Kalau lukanya sedang, gunakan Kenalog
3. Kalau lukanya sudah cukup luas, gunakan Bufacomb

Efek obat ke tiap orang mungkin berbeda. Saran Akang sih, coba dulu satu-satu, mana yang paling cocok. Tentu ada baiknya juga berkonsultasi dengan dokter, krn sariawan tidak bisa dianggap enteng, beberapa kasus terjadi bahwa yang dikira sariawan itu ternyata kanker. Sumpah demi Allah Akang mah bukan dokter, jadi jangan percaya 100 persen, ini mah sekedar berbagi pengalaman aja. Supaya afdol mah, kunjungi dokter terdekat yang berkompeten. Sekian